Langsung ke konten utama

Ruang, SDA, Dinamika Kependudukan

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. PENGERTIAN RUANG DAN INTERAKSI ANTAR RUANG
1. Pengertian Ruang
    Ruang adalah tempat di permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ruang tidak hanya udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi tetapi juga lapisan atmosfer terbawah. Ruang juga mencakup perairan yang ada dibumi dan dibawah prmukaan bumi (air tanah). Organism atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang.
2. Interaksi Antarruang
    Ruang dipengaruhi oleh keadaan ruang di wilayah lain dan seiap ruang memiliki karakteristik yang berbeda. Ruang dapat berubah pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal ke daerah tujuan.
Menurut Bintarto (1987) interaksi mrupakan proses yang sifatnya timbal balik dan berpengaruh terhadap tingkah laku baik melalui kontak langsung ataupun tidak langsung.
Contoh
Interaksi langsung : ketika seseorang datang ke tampat tujuan
Interaksi tidak langsung : misalnya dengan membaca berita
Bentuk Interaksi Antarruang:
1)      Mobolitas Penduduk
Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia. Contoh: emigrasi, imigrasi, urbanisasi, transmigrasi, perjalanan penduduk antarwilayah.
2)      Komunikasi
Interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, baik secara tidak langsung ataupun tidak langsug. Contoh: membacaberita, internet, menonton TV, dll.
3)      Transportasi
Interaksi melalui perpindahan barang atau energi. Contoh: pengangutan barang, perdagangan.
3. Syarat Trjadinya Interaksi Antarruang
a. Saling melengkapi (Complementarity atau Regional Complementary) yaitu wilayah A dan B saling melengkapi dengan suber daya alam yang berbeda



b. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Contoh: Wilayah A biasana membeli ikan ke wiayah B, namun diketahui wilayah C juga penghasil ikan dan jarakna lebih dekat, maka pembeli dari wilayah A beralih membeli ke wilayah C.




                          
c. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Biaya untuk interaksi harus lebih murah dari keuntungan yang di peroleh. Jika biaja lebih tinggi dari keuntungannya, maka interaksi antarruang tidak akan terjadi. Kegiatan ini tergantung pada ketersedian infrastruktur (sarana dan prasarana). Contoh: seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan enuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akhirnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.

B. LETAK LOKASI DAN LUAS INDONESIA
1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar dan diperkecil menggunakan skala. Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunnya, antara lain:
a.       Judul Peta
Menunjukkan isi suatu peta
b.      Skala Peta
Menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya, Contoh: skala peta 1:100.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km pada jarak sesungguhnya. Skala peta dibedakan menjadi:
1)      Skala Angka -> berwujud perbandingan angka
2)      Skala Garis/Grafis -> berbentuk garis dengan ukuran tertentu
c.       Orientasi Utara
Untuk mempermudah pembaca peta agar dapat mengetahui arah utara. Bentuknya bervariasi. Tempat: kolom legenda/bagian kosong di muka peta.

d.      Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang dipetakan. Tujuan simbol peta adalah untuk memudahkan pengguna peta dalam membaca dan memahami isi peta. Simbol dibedakan menjadi:
1)       simbol titik

2)      simbol garis

3)      symbol warna
Digunakan pada peta dengan aturan tertentu.Contoh :
-Sungai,danau,laut = warna biru
-Jalan = warna merah
-Kedalaman laut = dari biru tenang ke biru gelap
4)       simbol area


e.       Garis Koordinat
Garis khayal berupa koordinat peta. Berbentuk garis lintang dan garis bujur. Untuk menunjukkan lokasi pada peta di banding lokasi lainnya dipermukaan bumi serta menggambarkan karakteristik suatu lokasi.
f.       Insert
Peta kecil pada suatu peta. Menunjukkan lokasi yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g.      Legenda
Menunjukan keterangan semua objek agar pembaca mengetahui objek yang ada pada suatu wilayah di peta.
h.      Sumber Peta
Menunjukkan orang/lembaga yang membuat peta.

2. Letak dan Luas Indonesia
a. Letak Astronomis
Letak suatu wilayah/Negara terhadap lintang dan garis bujur.
Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi.
Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub Utara dan kutub Selatan.
Secara astronomis, wilayah Indonesia berada diantara:
6ºLU-11ºLS dan 95ºBT – 141ºBT
Berdasarkan letak astronomis wilayah Indonesia:
-Paling Utara (6ºLU) Pulau We
-Paling Selatan (11ºLS) Pulau Rote -> NTT
-Paling Barat (95ºBT) Pulau We
-Paling Timur (141ºBT) di kota Marauke -> Papua
          Ket= Garis Lintang menentukan daerah Iklim sedangkan garis Bujur menentukan daerah waktu.
Letak garis lintangnya 6ºLU-11ºLS maka seluruh wilayah Indonesia beriklim Tropis. Letak garis bujurnya 95ºBT – 141ºBT maka Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu (setiap daerah selisih 15º atau 60º)

b. Letak Geografis
Letak suatu daerah dilihat dari kenyataan sebenarnya dimuka bumi. Indonesia terletak diantara 2 benua ( benua Asia dan Benua Australia) dan terletak pada 2 samudera (Samudera Hindia dan samudera Pasifik).
Dampak positif dari letak Indonesia yang strategis :
1.      Lalu lintas pelayaran wilayah Indonesia ramai
2.      Barang-barang produksi Indonesia lebih mudah dikenal di dunia.
3.      Kegiatan perdagangan di Indonesia semakin maju
4.      Menambah devisa Negara
5.      Kegiatan pariwisata di Indonesia semakin meningkat
6.      Terbentuknya kerjasama regional ASEAN
Dampak Negatif dari letak Indonesia yang strategis:
1.                   Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia
2.                   Dari segi keamanan kurang menguntungkan, maka terbentuknya organisasi kerjasama ASEAN.

C. POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN KEMARITIMAN INDONESIA
1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia
            Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya.
a.       Potensi Sumber Daya Hutan
Berdasarkan jenis tumbuhannya, hutan dibedakan menjadi:
1)      Hutan Heterogen, yaitu hutan dengan jenis tumbuhan yang bermacam-macam.
2)      Hutan Homogen, yaitu hutan yang memiliki satu jenis tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, hutan dibedakan menjadi:
1)      Hutan Lindung, yaitu hutan yang dilindungi, tidak boleh ditebang.
2)      Hutan Produksi, yaitu hutan yang memberikan hasil secara langsung bagi manusia
3)      Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap jenis tumbuh-tumbuhan dari kepunahan.
4)      Hutan suaka margasatwa, yaitu hutan yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap binatang-binatang di dalam hutan dari kepunahan.
5)      Hutan wisata, yaitu hutan yang berfungsi untuk wisata, terutama karena keindahan alamnya.
Berdasarkan cara terjadinya:
1)      Hutan alam
2)      Hutan Budidaya
Hutan memiliki berbagai fungsi, antara lain:
1.      Mengatur iklim (fungsi klimatologis), yaitu berfungsi agar kelembapan udara tetap, suhu udara tidak terlalu tinggi, penguapan air tanah berkurang karena tertutup oleh hutan.
2.      Mengatur tata air (fungsi hidrologis), yaitu fungsi hutan sebagai penyimpan air dan mengatur beredarnya air tanah atau mata air.
3.      Mencegah Erosi (fungsi orologis), yaitu fungsi hutan untuk menahan hanyutnya bunga tanah dan erosi serta melindungi permukaan tanah lapisan atas (top soil)
4.      Fungsi keindahan (fungsi estetika), yaitu fungsi hutan untuk dinikmati pemandangannya karena keindahan untuk rekreasi.

Adapun jenis kayu dan persebarannya:
1)      Kayu Cendana (NTT)
2)      Kayu Rasamala dan akasia ( Jawa Barat)
3)      Kayu Keruing ,Meranti, agathis ( Papua, Sulawesi, dan Kalimantan)
4)      Kayu Jadi (Jawa Tengah)
5)      Rotan (Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatera Barat)

Beberapa factor penyebab kerusakan hutan:
1)      Penebangan hutan secara liar
2)      Kegiatan ladang berpndah
3)      Penggunaan hutan sebagai tempat untuk menggembala ternak
Manfaat hutan:
1)      Menyimpan air hujan
2)      Tempat hidup bagi flora dan fauna
3)      Mencegah terjadinya erosi
4)      Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida
5)      Sumber kehidupan bagi masyarakat

B. Potensi Sumber Daya Tambang
1. Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplanton yang telah mati. Beberapa tempat pengendapan minyak bumi :
a)      Punggung sebuah lipatan (antiklin)
b)      Sebuah lapisan perangkap (stratigraphic trap)
c)      Lapisan bawah sebuah patahan (fault)
d)     Bagian atas sebuah kubah garam (salt dome)
Penambangan minyak bumi melalui dua cara:
a)      Eksplorasi, yaitu penyelidikan barang tambang
b)      Eksploitasi, yaitu pengambilan minyak bumi melalui pengeboran



Nama Pulau
Daerah Penghasil Minyak Bumi
1
Sumatra

Pereula dan lhokseumawe (Aceh Darussalam)
2
Jawa
Jati Barang Majalegka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur),Cepu, Cilacap (Jawa Tengah)
3
Kalimantan
Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan sungai Mahakam (kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan)
4
Maluku
Pulau Seram dan Tenggara
5
Papua
Kiamono , Sorong, dan Babo

2. Gas Alam
Gas Alam dibedakan menjadi LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas). Manfaat dari gas alam untuk bahan baku pabrik pupuk, bahan bakar di rumah tangga, maupun di pabrik. Penambangan gas alam terdapat di pulau:
a)      Sumatra, yaitu Aceh (Lok Nga, Arun di Blang Lancang atau Lhokseumawe), Sumatra Selatan (Plaju, Sungai Gerong)
b)      Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur (Badal, Bontang)

3. Batu Bara
            Batu bara bermanfaat sebagai bahan bakar. Batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan prasejarah yang tertimbun dan sekarang berada pada lapisan batuan sedimen yang lebih dalam. Adapun cara penambangan batu bara dapat dibedakan sebagai berikut:
a)      Penambangan terbuka (surface mine) yaitu penambangan yang dilakukan apabila lapisan batu baranya ditutupi lapisan yang tipis saja.
b)      Penambangan di atas permukaan (drift mine) yaitu penambangan yang dilakukan apabila lapisan batu bara terletak di bawah bukit, tetapi kalau diukur dari permukaan tanah justru terletak di atas.
c)      Penambangan jauh (slope mine) yaitu penambangan yang dilakukan apabila batu bara terletak jauh di bawah bukit, maka dibuat terowongan miring.
d)     Penambangan dalam (shaff mine) yaitu penambangan yang dilakukan apabila lapisan batu bara berada di bawah timbunan lapisan-lapisan lain sampai beratus-ratus meter tebalnya. Cara penambangan dengan membuat terowongan tegak lalu mendatar jauh di bawah permukaan bumi.
5. Bauksit
            Mineral jenis ini merupakan bijih aluminium. Penambangan bauksit dengan cara penambangan terbuka.Panggaliannya dapat menggunakan bulldozer. Pusat penambangan bauksit terbesar di Indonesia ialah Pulau Bintan. Kegunaan bauksit yaitu untuk pembuatan pesawat terbang, kendaraan bermotor, dan alat dapur.
6. Pasir Besi
            Dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.
7. Emas dan Perak
            Kedua jenis logam ini tidak berkarat. Emas dan perak digunakan untuk perhiasan selain itu emas juga dijadikan cadangan kekayaan negara dan cadangan kekayaan bank. Penambangan terdapat di: Nanggroe Aceh Darussalam, Rejang Lebong (Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Sambas, Kalimantan Tengah, dan Papua.
8. Timah
Cara penambangannya dikeruk dengan kapal yang dilengkapi alat pengeruk mesin, sedangankan endapan timah yang terdapat di pantai dimanfaatkan dengan cara penambangan terbuka.
Kegunaan timah untuk peluru, kertas timah, pelapis kaleng, patri, tube, pipa saluran, pembungkus rokok, dan campuran untuk pembuatan perunggu dan kuningan. Adapun daerah penambangan di Pulau Bangka dan Belitung.
9. Tembaga
Kegunaan tembaga adalah untuk membuat kabel, industri kontruksi, pesawat terbang, kapal laut, atas, pipa ledeng, dekorasi rumah.penambangan dilakukan di: Pulau Haruka (Maluku), Papua, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
10. Nikel
Nikel dipakai untuk bahan campuran besi menjadi baja, campuran perunggu, kuningan, dan untuk pelapis logam agar tidak berkarat.
11. Aspal
            Aspal dapat digunakan untuk pengeras jalan. Penambangan terdapat di: Sulawesi Tenggara dan Sumatra Selatan.
12. Mangan
            Kegunaan mangan untuk membuat baterai kering, gelas, cat, pupuk buatan dan campuran logam lain untuk meredam getaran. Mangan ditambang di daerah Jawa Barat, Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan.
13. Intan
            Intan digunakan untuk perhiasan dan untuk membuat pisau pemotong kaca, pemotong marmer, mata bor, dan serbuk intan. Intan dapat ditemukan di: Sumatra, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Longiran (Kalimantan Timur)
14. Belerang
            Belerang banyak terdapat di daerah guung api yang masih aktif. Belerang berguna dalam industri kimia. Endapan belerang terdapat di: Gunung walirang dan pegunungan Ijen ( Jawa Timur), Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
15. Marmer
            Marmer berasal dari batu kapur yang larut oleh air hujan masuk ke dalam tanah mendapat pemanasan dari magma sehingga berubah menjadi sangatpadat dan keras. Kegunaan marmer untuk lantai, bagian atas meja, pelapis dinding di kantor maupun rumah.
16. Yodium
            Yodium adalah bahan kimia untuk obat-obatan antiseptik yang dilarutkan dalam alkohol dan untuk campuran garam dapur. Tempat penambangannya di Semarang dan Mojokerto.

2. Potensi Kemaritiman Indonesia
a. Perikanan
Penggunaan dan pengolahan hasil perikanan sebagai berikut:
1)      Penggunaan hasil perikanan
-          devisa negara dari ikan-ikan yang di ekspor
-           makanan ternak dari sisa-sisa ikan basah maupun kering yang dihaluskan dicampur dengan dedak
-          Bahan makanan sebagai lauk-pauk yang banyak mengandung protein atau gizi
-          Sumber penghasilan penduduk yang terdiam di pantai sebagai nelayan.
2)      Pengolahan hasil perikanan
-          Penggaraman ikan
-          Pendinginan ikan
-          Pengasapan ikan
-          Pengalengan ikan
3)      Hasil sampingan perikanan
Dapat dibuat kerupuk dan ikan kakap atau udang rebon (udang laut yang kecil-kecil), petis dari udang, abon ikan, terasi yaitu dibuat dari udang.
b. Hutan Mangrove
            tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologid dan fungsi ekonomis.
1)      Fungsi Ekologis, yaitu sebagai habitat atau tempat hidup inatang laut untuk berlindung, mencari makan, atau berkembangbiak dan untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
2)      Fungsi ekonomis, yaitu berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
c. Terumbu karang
            Terumbu yang terbentul dari kapur yan g sebagian besar dihasilkan dari koral. Manfaat terrumbu karang:
-          Manfaat ekonomi : sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
-          Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat mengakibatkan terjadinya abrasi
-          Manfaat sosial ekonomi : meningkatkan pendapatan penduduk sekitar.

D. DINAMIKA KEPENDUDUKAN INDONESIA
            Penduduk adalah orang-orang  yang berada di dalam suatu wilayah  yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berintraksi satu sama lain secara terus menerus. Adapun dinamika penduduk adalah perubahan jumlah pendudukk pada suatu wilayah.
1.      Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Indonesia
a.       Jumlah Penduduk Indonesia
Adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau yang berdomisili kurang dari 6 bulan tapi bertujuan untuk menetap.
     Penduduk di Indonesia setiap tahunnya bertambah. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk di Indonesia antara lain:
1)      Jumlah kelahiran
2)      Jumlah kematian
3)      Migrasi (imigrasi dan emigrasi)
Data jumlah penduduk Indonesia dapat diperoleh melalui:
1)      Sensusu Penduduk
   Sensus berasal dari bahasa latin, yang artinya: penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara. Sensus penduduk adalah perhitungan penduduk suatu negara dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun data penduduk.
Ada dua macam:
a)      Sensus de jure, yaitu perhitungan penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah sensus tersebut.
b)      Sensus de facto, yaitu perhitungan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan ada dalam wilayah sensus.
2)      Registrasi penduduk
   Adalah kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian, dan segala hal. Berdasarkan catatan tersebut dapat diketahui banyaknya jumlah penduduk.
3)      Survei
   Adalah pencacahan penduduk.
b.      Kepadatan Penduduk Indonesia
     Adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk tiap km2 pada suatu wilayah tertentu.
1)      Kepadatan Penduduk Aritmatik (KPA)
Jumlah penduduk setiap km2 . Dihitung dengan rumus:

KPA =  Jumlah penduduk (Jiwa)/ Luas wilayah (km2)


2)      Kepadatan Penduduk Agraris (KPAg)
Jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan lahan pertanian. Dihitung dengan rumus:

KPAg = Jumlah petani (jiwa)/luas lahan pertanian (km2)


3)      Kepadatan Penduduk Fisiologis (KPS)
Jumlah rata-rata penduduk prtani setiap km2. Dihitung dengan rumus:

KPF = jumlah petani (jiwa)/ luas wilayah (km2)

Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah:
a.       Kesuburan tanah yang baik.
b.      Bentuk lahan yang datar.
c.       Daerah yang memiliki iklim yang baik.
d.      Daerah yang menjadi pusat pemerintahan.
e.       Daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan industri.
f.       Daerah yang memiliki prasarana jalan yang baik.
g.      Daerah yang menjadi pusat pendidikan.

Usaha yang dilakukan dalam mengurangi kepadatan penduduk:
a.       Pelaksanaan program transmigrasi.
b.      Pelaksanaan desentralisasi industri.
c.       Pembangunan irigasi di daerah yang sering mengalami kekeringan.
d.      Pemerataan pendidikan sampai ke daerah pedalaman.
e.       Pembangunan prasarana jalan yang baik.



Komentar